Kamis, 16 Februari 2012

Pentingnya Do’a Bagi Manusia

Manusia terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Kedua unsur ini mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal-hal yang bersifat materi merupakan pemenuhan kebutuhan untuk unsur jasmani sedangkan kebutuhan untuk rohani adalah hal-hal yang bersifat rohaniah seperti ketenangan, ketenteraman yang diperoleh dari alam religius. Manusia sepantasnya mengasah dan mengokohkan kekuatan batin dengan tindakan religius, seperti ibadah, berdo’a dan berzikir.
Secara umum yang menyebabkan atau yang melatarbelakangi manusia untuk berdo’a adalah:
a.       Panggilan jiwa manusia
Berdo’a adalah salah satu panggilan jiwa manusia yang asli karena menurut  Toto Tasmara, do’a adalah memanggil diri sendiri. Hal ini dapat dibuktikan dengan dua jalan, yaitu:
1)      Begitu Adam dan Hawa terperdaya oleh setan untuk memakan buah kuldi, Allah menyeru mereka dalam QS. al-A'raaf 7:22-23
 Artinya: “…Bukankah aku sudah melarang kamu memakan buah pohon itu dan sudah aku peringatkan pula kepada kamu bahwa setan itu adalah musuh kamu lantas seketika itu keduanya berkata “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS. al-Araf 7: 22-23)


Ayat ini menyatakan bahwa Adam dan Hawa merasa bersalah dan spontan berdo’a kepada Allah untuk minta diampuni dosa mereka dan diberikan rahmat kepada mereka. Dengan demikian, jelaslah bahwa berdo’a adalah panggilan jiwa manusia yang asli.
2)      Allah memberitahukan kepada manusia bahwa manusia sekonyong-konyong menghadapi marabahaya yang amat dahsyat maka dia pasti akan berdo’a kepada Allah sekonyong-konyong pula, walaupun sebelumnya dia tidak pernah berdo’a. Allah berfirman:
a)      QS. az-Zumar 39:49
Artinya: “Maka apabila mara bahaya menimpa manusia , ia berdo’a kepada kami…” (QS. az-Zumar 39:49)

b)      QS.Yunus 10:12
Artinya: “Dan apabila mara bahaya menimpa manusia, ia akan berdo’a kepada Kami sambil berbaring, duduk dan berdiri…” (QS.Yunus 10:12)

c)      QS. ar-Ruum 30:33
Artinya: “dan apabila mara bahaya menimpa , mereka berdo’a kepada Allah dalam keadaan berserah diri kepada-Nya…” (QS. ar-Ruum 30:33)

Ayat-ayat ini mempertegas bahwa apabila mara bahaya menimpa manusia, mereka akan berdo’a kepada Allah dengan segala macam cara yang dapat dilakukannya.
b.      Allah memerintahkan kepada manusia untuk berdo’a kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat:
1)      QS. Mukmin 40: 60
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: berdo’alah kamu kepadaKu, aku pasti mengabulkan do’amu itu.....” (QS. Mukmin 40:60)

2)      QS. Mukmin 40: 65
Artinya: “dia adalah hidup, tidak ada Tuhan melainkan Dia maka berdo’alah kamu kepada-Nya dengan ikhlas…” (QS. Mukmin 40:65)

3)      QS. al-A’raf 7: 180
Artinya: “dan bagi Allah itu ada nama-nama yang indah maka berdo’alah kamu kepada-Nya dengannya….” (QS. al-A'raaf 7:180)

Ayat-ayat ini memerintahkan kepada manusia agar berdo’a kepada Allah. Allah memerintahkan dan merindukan hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya. Oleh karena itu, manusia seharusnya berdo’a kepada Allah SWT sebagai bukti ketaatan dan kecintaannya kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
Manusia yang paling lemah adalah yang malas berdo’a dan manusia yang paling pelit adalah yang pelit memberikan salam” 

c.       Karena manusia diciptakan Allah dalam keadaan lemah sebagaimana Allah berfirman dalam QS. an-Nisa 4: 28
Artinya : “….dan diciptakan manusia dalam keadaan lemah” (QS.an-Nisa 4:28)
Ayat ini menegaskan bahwa manusia sesungguhnya lemah dan di luar dirinya banyak kekuatan yang lebih besar dan dapat mendatangkan bahaya kepadanya seperti kekuatan angin topan, banjir, gelombang besar, gempa, dan binatang-binatang buas. Manusia tidak mampu untuk menghadapi semua itu, maka manusia sangat membutuhkan pertolongan Allah sebagai Sang Pengatur semuanya. Hal ini dikarenakan;
1)      Bahwa tidak ada pertolongan dalam hal itu kecuali dari-Nya. QS. Ali Imran 3: 126 “ dan tidak ada pertolongan itu, kecuali dari   sisi Allah Yang Maha Gagah lagi Maha Bijaksana
2)      Bahwa Allah pasti akan membantu hamba-Nya QS. ar-Ruum 30: 47 “ dan adalah hak atas Kami menolong orang-orang beriman
3)      Bahwa pertolongan itu akan diberikan kalau sudah diminta. QS. Mukmin 40: 60 “ Minta tolonglah kamu kepadaKu, aku pasti akan mengabulkan permintaan itu
Nabi Muhammad menyatakan bahwa Allah malu untuk tidak mengabulkan permintaan hamba-Nya apabila si hamba itu meminta kepadanya.
 حدثنا أبوبشر بكر بن خلف حدثنا ابن أبي عدي عن جعفر بن ميمون عن أبي عثفا ن عن سلما ن عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ان ربكم حي كريم يستحيي من عبده ان يرفع اليه يديه فيرد هما صفرا. (رواه ابن ماجة)

Artinya: “Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Bisy Bakr bin Khalaf yang dikhabarkan oleh Ibnu Abi 'adiy dari Ja'far bin Maimun dari Abi utsman dari Salman, Nabi SAWbersabda: sesungguhnya Tuhanmu itu adalah hidup lagi mulia. Ia malu menolak do’a si hamba apabila si hamba itu berdo’a kepada-Nya” (HR. Ibnu Majah)

Keterangan ini menegaskan bahwa jika manusia mengharapkan Allah memberikan kemampuan kepadanya untuk menghadapi mara bahaya atau menghindarinya, maka Allah menuntut manusia untuk berdo’a. Hal ini merupakan ketentuan Allah yang patut ditaati oleh manusia.
d.      Karena ilmu manusia sedikit sedangkan masalah yang dihadapi amat banyak dan samarnya masa depan yang akan dijalani. Hal ini dilatarbelakangi oleh keadaan manusia yang dilahirkan dengan tidak tahu apa-apa, kemudian diberikan Allah ilmu namun hanya sedikit dan hanyalah nama-nama benda tidak hakekatnya.
e.       Karena manusia dikirim ke dunia untuk bekerja tetapi hasilnya di tangan Allah (QS.6. al-An’am: 135)
f.       Karena Allah senang sekali dimintai sesuatu dan ia menganggap berdo’a adalah perbuatan yang amat mulia. Nabi Muhammad bersabda:
حدثنابشربن معاذالعقدي البصري حدثناحمادبن واقد عن إسرابيل عن أبي إسحق عن أبي الأ حوص عن عبد الله قال:قال رسول الله صلى الله عليه وسلم سالوا الله تعالى من فضله فإن الله عزوجل يحب ان يسأل وافضل العبادة انتظا ر الفرج. (رواه الترمذي)
Artinya: “Telah mengkhabarkan kepada kami Basyar Bin Mu’adz Al-‘Aqdiy Al-Bashr yang dikhabarkan oleh Himad Bin Waqid, Israil, Abi Ishaq, Abi Al-Ahwash, Abdullah berkata: Rasulullah SAW bersabda: kamu mintalah kepada Allah kurnia-Nya karena Allah itu senang kalau dimintai sesuatu dan ibadah yang paling baik adalah memelihara kehormatan (farj)” (HR. Turmudzi)

حدثنا عباس بن عبد العظيم العنبري وغير واحد قالوا حدثناأبو داودالطيالسي حدثنا عمر ان القطان عن قتادةعن سعيد بن أبيى الحس عن أبيى هر يرة رضي الله عنه:عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ليس شيئ اكرم على الله تعالى من الدعاء. (رواه الترمذي)
Artinya: “Telah mengkhabarkan Abbas bin Abdul Azhim Al-‘Anbiriy dan selainnya bekata: telah mengkhabarkan kepada kami Abu Daud Al-Qur'an-Thayalisiy, Imran Al-Qatani dari Qatadah, Sa’id Bin Abi Hasan, Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: Tidak ada sesuatu yang lebih mulia menurut Allah dari pada berdo’a” (HR. Turmudzi)

Untuk itu berdo’a adalah perbuatan yang disenangi dan perbuatan yang amat mulia di sisi Allah.
Hal-hal di ataslah yang mendorong manusia berdo’a kepada Allah SWT. Semua ini merupakan kepentingan manusia sendiri, maka berbahagialah orang-orang yang mau berdo’a dan merugilah orang-orang yang tidak mau berdo’a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar